Jakarta 7 orang personel Korps Pasukan Khusus (Kopassus) berhasil membuka jalur menuju tebing yang menjadi titik kecelakaan pesawat Sukhoi Jet 100. Dalam proses evakuasi, tim baret merah itu berhasil menemukan jasad yang diduga pilot pesawat.
Kepala regu tim, Sertu Abdul Haris, yang memimpin pasukan mengatakan, dia bersama 6 orang rekan kesatuan tengah berupaya menuruni tebing curam dengan tingkat kemiringan 85 derajat.
Tim saat itu hanya membawa sekitar 50 meter tali untuk menuruni tebing. Sementara kedalaman dari puncak tebing menuju lembah diperkirakan mencapai 500 meter.
"Saat menuruni tebing kita melihat ada jasad di atas pohon bergelantungan di parasut," kata Haris kepada wartawan, Sabtu (12/5), di Posko evakuasi Embrio, Kabupaten Bogor.
Haris dan tim menduga jasad yang ditemukan tidak utuh tersebut adalah pilot pesawat nahas. Dugaan kuat itu dilihat dari ciri wajah depan yang sebagian masih terlihat utuh dan rambut putih.
"Di dompet yang kami temukan di celana tertera nama orang asing," ujarnya.
Tim lalu menurunkan jasad tersebut dari pepohonan dan memasukannya ke kantung mayat yang telah dibawa sebelumnya.
Selain itu, tim membawa puing-puing pesawat yang berada di sekitar lembah. Tim juga membawa bagian-bagian tubuh yang ditemukan tidak jauh dari jalur pendakian tebing.
7 personel baret merah tersebut selanjutnya membawa jasad melalui jalur darat dengan menyusuri aliran sungai di Curug Cinangka. Perlu waktu sekitar 4-5 jam untuk mencapai titik transit evakuasi korban di Koramil setempat untuk selanjutnya dibawa ke Helipad Cijeruk dan diterbangkan ke Halim Perdanakusumah